 |
| sumber www.antenocitisworkshop.com |
Kenapa? Ini alasan yang perlu diketahui bahwa usaha dropship adalah bukan program afiliasi.
1. Kebanyakan produk dropship didominasi dalam bentuk barang (hardware) bukan jasa (atau software).
1. Dropship mengharuskan pemasarnya mengerjakan proses transaksi secara langsung dengan (calon) buyer. Hal ini tidak dilakukan oleh pemasar afiliasi dimana pemiliknya mengurus semua transaksi dengan buyer.
2. Dropship membutuhkan modal awal untuk memulai transaksi. Beberapa e-commerce menerapkan kebijakan titip uang dengan keamanan pembeli. Tentu saja uang yang disetor buyer tidak bisa langsung diambil oleh dropshipper sampai buyer menerima barang di rumah mereka. Supaya barang bisa dikirim, dropshipper harus membayar terlebih dahulu ke penyedia dropship.
3. Dropshipper dapat menentikan besar profit yang diinginkan. Walupun beberapa supplier mematok harga jual dengan alasan menjaga image brand dan lain sebagainya. Namun banyak supplier yang cenderung membebaskan pemasar mereka menentukan harga jual karena dianggap jerih payah dalam memasarkan produk mereka. Berbeda dengan afiliasi yang menerapkam sistem komisi yang sudah dipatok diawal perjanjian. Perubahan persentasi komisi ditentukan oleh pemilik afiliasi.
4. Pemasar dropship atau reseller mendapatkan keuntungan tunai langsung setelah transaksi selesai. Sedangkan afiliasi menerapkan nilai tertentu sebelum uang komisi di-transfer.
Jadi pilih mana? menjadi pemasar dropship atau afiliasi? Pilihan dikembalikan kepada Anda karena keduanya memiliki kesamaan ilmu yang harus Anda pelajari yaitu Internet Marketing.
Berikan komentar jika artikel ini bermanfaat dan perlu saran/koreksi